Tinta Jiwa ^,^
Mencatatnya, semoga menjadi pelipur di kala sendu, pengingat di kala ceria ^_^
Kamis, 04 Maret 2021
TIPS MEMBUANG JAUH-JAUH RASA INGIN BERSELINGKUH (wkwk judulnyee..)
Senin, 14 Desember 2020
TRAUMA
Minggu, 30 Agustus 2015
Memaafkan
Tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar, dan juga tidak dianugerahkan melainkan kepada orang yang mempunyai keberuntungan yang besar." (QS. Fushshilat [41]: 34-35)
Salah satu cara menolak kejahatan adalah memberi maaf kepada orang yang berbuat salah. Memberi maaf merupakan ajaran Islam yang sangat mulia.
Memberi maaf termasuk kebaikan hati yang dapat menghindarkan diri dari permusuhan dan dendam yang tidak pernah padam.
Menurut Ibn Al-Qayyim, hakikat memberi maaf adalah menggugurkan hak untuk membalas dendam atau melawan karena kemurahan hati yang bersangkutan, meskipun ia dapat melampiaskan dendam dan permusuhannya.
Jadi, pemaaf adalah orang yang tidak mengambil haknya untuk menyakiti, mencaci maki, memusuhi orang lain yang telah menzhaliminya, meskipun ia sanggup melakukannya.
Orang yang bermurah hati seperti itulah yang dijanjikan oleh Allah SWT pahala (kebaikan dunia dan akhirat). "Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan serupa. Maka barangsiapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya (menjadi tanggungan) Allah. Sungguh Dia tidak menyukai orang-orang yang zhalim." (QS.. Asy-Syura [42]: 40).
Memaafkan adalah puncak kemuliaan hati orang yang disakiti atau dizhalimi. Dalam sejarah Islam, pemberian maaf (pengampunan) tidak hanya menarik simpati musuh-musuh Islam untuk memeluk Islam, tetapi juga menunjukkan betapa keluruhan Islam dibangun atas fondasi kemanusiaan yang kokoh: persaudaraan, persatuan, perdamaian, dan toleransi.
Selasa, 07 Juli 2015
Aku tanpa cintaMu
Telah kupungkiri, janjiku lagi..
Walau seribu kali kuulang sendiri
Aku takkan tempuh lagi
Apakah kau terima cintaku lagi setelah kuberpaling dari pandangaMu yang kabur karena jahiliyahku.
Mengapa cintamu tak pernah hadir subur dlm jiwaku agar ku tetap bahagia. tanpa cintaku tetapkah Kau dsana..
Aku tanpa cintaMu bagai layang-layang terputus talinya.
Masihkah ada sekelumit belas, mengemis kasihMu Tuhan. Untukku berpaut dan bersandar. Aku disini kan ttp terus mencoba tuk meraih cintaMu walau ranjaunya menusuk pedih.
Selasa, 28 April 2015
Girls, JANGAN PERNAH suka dengan BUNGA jenis ini !!!
Memiliki pekerjaan atau sumber penghasilan merupakan kebutuhan bagi setiap orang, apalagi bila mereka adalah kepala keluarga. Berbagai kesempatan pekerjaan mulai dari bekerja di kantor, berdagang, berinvestasi, atau berbisnis jasa mulai digeluti banyak orang. Secara garis besar, pekerjaan dapat kita bagi dalam 2 kelompok yakni, bekerja pada orang lain (pegawai) dan bekerja sendiri (wirausaha). Dan kedua kategori tersebut memiliki keuntungan serta resiko masing-masing. Pemerintah Indonesia sangat menganjurkan kepada para angkatan kerjanya untuk berwirausaha sebagai bentuk usaha kemandirian bangsa. Anjuran Pemerintah tersebut dituangkan melalui PP No 19 Tahun 2005 tentang standarisasi pendidikan yang berisi pentingnya pendidikan kewirausahaan di sekolah dan di perguruan tinggi , dimana pada akhirnya Dikdas dan Dikti menggalakkan ide tersebut dengan memberikan berbagai penyuluhan dan program2 sekolah yang megakomodir siswa-siswanya untuk belajar berwirausaha. Berwirausaha memang pekerjaan penuh tantangan dan resiko. Belum lagi persoalan permodalan dan keahlian berbisnis. Sampai ada istilah seperti ini, yang punya modal tapi tidak punya keahlian, yang punya keahlian tapi malah tidak punya modal. Di sinilah pada akhirnya para pemilk modal rela meminjamkan uangnya kepada para pengusaha dengan berharap mendapatkan pengembalian yang dilebihkan (bunga).
Dalam syariah islam, kita tidak mengenal kata bunga (riba), sebab hal tersebut sangat ditentang keras. Riba membuat seseorang yang kaya semakin kaya, dan yang miskin semakin miskin. Bagaimana tidak , membungakan uang atau riba memungkinkan para pemilik modal tidak perlu bekerja untuk mendapatkan uang, ia hanya perlu meminjamkan uangnya yang nyaris tanpa resiko, karena mereka tidak mau tahu apakah uang yg dipinjamkannya itu berhasil atau tidak dalam perbisnisan yang dijalankan pengusaha yang meminjam. Yang mereka tahu peminjam harus mengembalikan uang yang dipinjam beserta bunganya. Sedangkan bagi si peminjam sendiri, ini berarti dia harus menanggung beban pinjaman modalnya, ditambah dengan bunga, itupun jika usahanya berhasil. Mereka tetap berkewajiban membayar pinjaman modal beserta bunganya kendati usaha bisnis yang dijalankannya tidak berhasil. Sistem bunga juga akan membentuk mental pemalas bagi pemilik modal, mereka merasa tidak perlu bekerja untuk mendapatkan keuntungan. Bahkan tidak perlu ikut menanggung resiko bisnis si pengguna modal ( pengusaha).
Islam membedakan transaksi ke dalam 2 jenis. Transaksi sosial dan transaksi bisnis. Dalam hal seseorang memohon pinjaman untuk keperluan mendesak berkaitan dengan pengobatan atau biaya makan, ini disebut transaksi sosial. Dimana jumlah pembayaran pengembalian nanti harus sama dengan jumlah saat uang tersebut dipinjamkan, tidak boleh dilebihkan kecuali diniatkan sebagai hadiah si debitur kepada kreditur
Islam menganjurkan semua pihak untuk ikut berpartisipasi dalam bisnis. Baik secara langsung ataupun tidak langsung. Bagi yang memiliki modal tanpa memiliki keahlian bisnis dapat bersinergi dengan yang memiliki keahlian bisnis tapi tidak memiliki modal. Pemilik modal tidak perlu menyertakan tenaga dan waktunya. Intinya, mengajak orang lain berbisnis dengan cara berkongsi, jual beli, sewa menyewa, dan lain sebagainya.
Misal jika kita memerlukan modal untuk untuk membayar gaji dan biaya operasional atau tambahan modal dalam jangka panjang, solusi paling benar dengan cara transaksi bagi hasil. Pemodal menempatkan dana, pengusaha mengolah bisnisnya. Untung dan rugi diterima bersama, walaupun dengan batasan dan kesepakatan tertentu. Jika perlu modal tambahan untuk pengadaan barang tertentu, misalnya kendaraan, mesin produksi, bahan baku, dan lain-lain yang bersifat nyata, solusi terbaiknya dengan jula beli. Minta pemodal membelikan barang tersebut dari pemasok, lalu kita mencicilkan pembayarannya kepada pemodal dengan harga yang disepakati. Setidaknya kita tetap mengajak pemodal ikut berbisnis, bukan sekedar menjadi “pemanen bunga” saja.
Begitupun saat pengusaha dihadapkan pada sewa kantor yang biasanya diminta pelunasannya di muka. Dia bisa meminta tolong kepada pemilik modal untuk melunasinya terlebih dulu, lalu kemudian dia mencicilkan per bulan kepada pemilik modal supaya lebih ringan, juga dengan harga yang telah disepakati. Jika hanya pinjam uang dengan bunga, pemilik modal tidak ikut berbisnis tapi dengan cara jual beli atau sewa menyewa pemilik modal ikut berbisnis karena ikut menentukan jalan atau tidaknya bisnis tersebut. Serta ikut menanggung kerugian apabila bisnisnya terganggu. Begitu juga dengan menanamkan modal bagi hasil, pemodal ikut memikirkan bagaimana agar bisnisnya maju. Karena jika bisnisnya merugi, ia juga akan ikut rugi. Adil bukan?
Kondisi hubungan kerja sama seperti inilah yang digambarkan dalam islam, saling terlibat dalam kerja sama bisnis yang adil. Agar pemodal tak cuma berdiam diri mengandalkan pinjamannya dengan bunga. Tapi ikut berbisnis dan setidaknya dapat mendoakan partnernya agar bisnis yang sama-sama dijalankan itu menguntungkan. Wallohu’alam.
TIPS SEBELUM MEMBELI GADGET BARU
Menurut pakar konsultan keuangan, Ahmad Gozali, membeli gadget baru harus disesuaikan dengan dana yang dimiliki. Sisi pertama yang dilihat adalah dari segi kebutuhan. Tidak semua orang membutuhkan gadget dengan teknologi terkini. Bacalah dulu ulasan mengenai gadget tersebut di media massa untuk memastikan perlu atau tidaknya gadget dengan fitur seperti itu kita butuhkan. Memang, tidak ada standar baku mengenai seberapa pengeluaran kita untuk membeli sebuah gadget, karena pengeluaran ini bisa disebut sebagai dana pengembangan diri, dimana diperlukan sebagai pengembangan diri kita misal dalam hal pekerjaan.
Seringkali juga kita tergoda dengan iklan cicilan nol persen yang banyak ditawarkan oleh kartu kredit dan toko elektronik, menurut beliau yang harus kita lakukan saat itu adalah perhatikan syaratnya dgn seksama. Seperti ketentuan promo, kurun waktu biaya cicilan, resiko apa yg hrs ditanggung apabila terlambat membayar, dll. Agar jangan sampai cicilan menjadi besar akibat dari bunga pembayaran kredit. Bahkan ada baiknya bila kita bertanya langsung dengan pihak bank sebelum memanfaatkan kartu kredit untuk promo tsb. Ini lebih dianjurkan supaya kita lebih mendapat penjelasan yg terperinci.
Dalam garis besar, berikut beberapa tips sebelum kita memutuskan membeli gadget baru :
- Selektiflah dalam memilih gadget mana yang sesuai dengan kebutuhan anda.
- Membeli gadget hanya pada saat uang anda sudah terkumpul. Untuk menghindari anda berutang dengan cicilan promo.
- Jangan lupa, ketika anda sudah membeli gadget baru, siapkan juga budget khusus untuk membeli aksesori pendukung gadget anda tersebut, seperti sarung dan pernak- pernik lainnya.
Jumat, 20 Maret 2015
Di Persimpangan Jalan
Cukuplah kusimpan ceritaku yang dulu, tentangku, dan tentang apapun yang membuatku tiada berarti.
di persimpangan,.. aku berdiri membisu..
harus kuputuskan, kemakah kumelangkah ??
jangan lagi usikku, mesti aku tak tahu kemana lagi aku berlari kejar harapan yang sempat mengelam.....
biarkanlah kuhidup dengan nafas yang baru, nafas yang menyimpan kedamaian. di persimpangan aku berdiri.....
cukup Januari kemarin kutinggalkan, tentangku dan masa lalu yang membuatku tiada berarti...
********************************************************************************
adalah saat keberadaan kita yang sekarang diusik, ditilik, dikritik,.. atas apa yang pernah tertoreh di masa lalu. disitulah semua hati pasti akan merasa sakit.
mereka tak pernah tahu, betapa perihnya mendaki jalan ini, betapa payahnya peluh kita berbuih-buih saat menahan sengat lisan insan. mereka juga tak pernah tahu apa saja yang telah kita korbankan tuk sampai di titik ini, sedang perjalanan masih belum usai, masih amat sangat jauh akhir dari semua ini.
kami tahu, kalian adalah lebih baik dari kami, jauh lebih baik, setidaknya di mata sesama manusia. Kau terlahir langsung di lingkungan yang mengarahkan pada syurga, tidak seperti kami, yang harus melalui pahit dunia dulu atas kebodohan kami. tapi satu yang selalu kami syukuri, Robb masih perkenankan kami hidup sekali lagi, sekali lagi... memperbaiki apa yang harus diperbaiki, mempertemukan pada apa yang menjadi dambaan manusia. Hidayah itu, demi Alloh adalah keberuntungan paling indah yang pernah kami miliki.
jadi tolonglah, jika tak sudi ikut mengulurkan tangan, tak usahlah berusaha menimbun kami (kembali).
NAH ^^, 19 Maret 2015